Sebagai ibu baru, Anda mungkin masih bertanya-tanya, seberapa sering sebenarnya Anda harus memberikan ASI untuk bayi Anda. Jawabannya: beragam. Terdapat rentang yang cukup luas untuk menentukan standar normal bayi Anda disusui. Beberapa bayi merasa senang untuk disusui terus-menerus, tidak hanya karena ia membutuhkan asupan, tapi juga membuatnya nyaman. Sedangkan bayi-bayi yang lain mungkin hanya ingin disusui saat mereka merasa lapar.
Namun, sesungguhnya terdapat pola yang bisa terbaca dari bayi-bayi ini. Di bulan pertama kelahirannya, bayi Anda mungkin ingin disusui setiap 2-3 jam sekali, atau 8-12 kali sehari. Anda mungkin akan bertanya-tanya apakah anak Anda cukup disusui atau malah berlebihan. Namun, coba ingat kembali, bayi Anda memiliki lambung yang sangat kecil dan perlu diisi berulang kali.
Memasuki bulan kedua, frekuensi menyusui mungkinmenjadi 8-9 kali dalam sehari. Bulan ketiga, frekuensi menurun lagi menjadi 7-8 kali sehari. Sedangkan di bulan keempat, bayi Anda mungkin akan lebih sering untuk minta disusui kembali namun dengan waktu menyusui yang lebih pendek, karena ia kini jadi lebih mudah teralihkan oleh hal lain. Setelah 4 bulan, frekuensi menyusui umumnya akan menurun lagi. Sedangkan di usia 6 bulan, bayi Anda akan merasa cukup bila Anda menyusuinya sebanyak 5-6 kali sehari.
Bagaimana bila Anda memompa ASI Anda?
Panduan berikut mungkin dapat membantu Anda. Hingga usia sebulan, umumnya bayi akan mengonsumsi 75-90 ml ASI yang sudah dipompa ke dalam kemasan botol. Dengan total konsumsi 8 kali sehari, artinya ia akan mengonsumsi 590-710 ml ASI dalam seharinya. Setelah itu, rata-rata ASI yang bayi Anda konsumsi selama 6 bulan pertama berjumlah sekitar 770-830 ml dalam seharinya, yang dibagi menjadi 6-8 kali waktu menyusui.
Namun, yang perlu diperhatikan, panduan tersebut masihlah berupa panduan kasar. Artinya, Anda tidak perlu memaksakan bayi Anda untuk mengonsumsi ASI hingga 830 ml sehari bila memang ia tidak menginginkannya. Akan tetapi, bila Anda memberikan ASI eksklusif kepada anak Anda, pastikan ia mendapatkan minimal 740 ml ASI seharinya. Begitu pula sebaliknya, hindari membatasi pemberian ASI bila bayi Anda memang terlihat masih kelaparan.
Bayi yang diberikan ASI maupun susu formula melalui botol memang mudah sekali mendapatkan asupan berlebih. Saat disusui langsung dari payudara, seorang bayi umumnya akan merasa nyaman dan meminum ASI dengan porsi yang cukup sesuai dengan tingkat kelaparannya. Sedangkan saat menggunakan botol, bayi Anda cenderung akan menghabiskan porsi yang Anda sediakan walaupun ia sudah tidak merasa lapar lagi. Hal ini dikarenakan susu lebih kencang keluar dari botol, sehingga lebih sulit juga bagi bayi Anda menolak untuk menyudahinya.
Untuk membantu bayi Anda mendapatkan cukup asupan ASI, cobalah untuk lebih perlahan saat menyusuinya. Ambil waktu berhenti sejenak, untuk memastikan bila ia sudah cukup kenyang atau belum. Apalagi bila Anda menemukan bayi Anda gumoh saat sedang disusui. Cobalah untuk memberikan kesempatan bagi bayi Anda untuk bernapas setiap sekitar 10 tegukan. Lakukan hal ini khususnya di dua bulan pertama usianya hingga ia dapat mengatur kecepatan tegukan dan napasnya.
Bayi usia 7-11 bulan membutuhkan ragam makanan padat sebanyak 2-3 kali, ditambah dengan camilan, dan 4-5 porsi ASI setiap harinya. Tidak heran bila jumlah ASI yang ia minum menurun saat mereka sudah mendapatkan MPASI. Hingga ia mencapai usia 1 tahun, anak Anda dapat mulai mengonsumsi susu sapi dalam botol susu maupun gelas hisapnya. Pastikan, walapun susu sapi baik untuk anak Anda, hindari pemberian susu yang berlebihan yang dapat menurunkan selera makan anak dalam mengonsumsi makanan sehat. 475-710 ml sehari susu sapi cukup bagi anak Anda. Dan tentunya, Anda dapat melanjutkan pemberian ASI walaupun usia anak sudah di atas 1 tahun bila memang ia masi menginginkannya. Walaupun anak Anda akan mendapatkan sebagian besar nutrisinya melalui makanan padat, ASI masih merupakan sumber kalori, imun tubuh, vitamin, dan enzim yang baik bagi anak.
Namun, sesungguhnya terdapat pola yang bisa terbaca dari bayi-bayi ini. Di bulan pertama kelahirannya, bayi Anda mungkin ingin disusui setiap 2-3 jam sekali, atau 8-12 kali sehari. Anda mungkin akan bertanya-tanya apakah anak Anda cukup disusui atau malah berlebihan. Namun, coba ingat kembali, bayi Anda memiliki lambung yang sangat kecil dan perlu diisi berulang kali.
Memasuki bulan kedua, frekuensi menyusui mungkinmenjadi 8-9 kali dalam sehari. Bulan ketiga, frekuensi menurun lagi menjadi 7-8 kali sehari. Sedangkan di bulan keempat, bayi Anda mungkin akan lebih sering untuk minta disusui kembali namun dengan waktu menyusui yang lebih pendek, karena ia kini jadi lebih mudah teralihkan oleh hal lain. Setelah 4 bulan, frekuensi menyusui umumnya akan menurun lagi. Sedangkan di usia 6 bulan, bayi Anda akan merasa cukup bila Anda menyusuinya sebanyak 5-6 kali sehari.
Bagaimana bila Anda memompa ASI Anda?
Panduan berikut mungkin dapat membantu Anda. Hingga usia sebulan, umumnya bayi akan mengonsumsi 75-90 ml ASI yang sudah dipompa ke dalam kemasan botol. Dengan total konsumsi 8 kali sehari, artinya ia akan mengonsumsi 590-710 ml ASI dalam seharinya. Setelah itu, rata-rata ASI yang bayi Anda konsumsi selama 6 bulan pertama berjumlah sekitar 770-830 ml dalam seharinya, yang dibagi menjadi 6-8 kali waktu menyusui.
Namun, yang perlu diperhatikan, panduan tersebut masihlah berupa panduan kasar. Artinya, Anda tidak perlu memaksakan bayi Anda untuk mengonsumsi ASI hingga 830 ml sehari bila memang ia tidak menginginkannya. Akan tetapi, bila Anda memberikan ASI eksklusif kepada anak Anda, pastikan ia mendapatkan minimal 740 ml ASI seharinya. Begitu pula sebaliknya, hindari membatasi pemberian ASI bila bayi Anda memang terlihat masih kelaparan.
Bayi yang diberikan ASI maupun susu formula melalui botol memang mudah sekali mendapatkan asupan berlebih. Saat disusui langsung dari payudara, seorang bayi umumnya akan merasa nyaman dan meminum ASI dengan porsi yang cukup sesuai dengan tingkat kelaparannya. Sedangkan saat menggunakan botol, bayi Anda cenderung akan menghabiskan porsi yang Anda sediakan walaupun ia sudah tidak merasa lapar lagi. Hal ini dikarenakan susu lebih kencang keluar dari botol, sehingga lebih sulit juga bagi bayi Anda menolak untuk menyudahinya.
Untuk membantu bayi Anda mendapatkan cukup asupan ASI, cobalah untuk lebih perlahan saat menyusuinya. Ambil waktu berhenti sejenak, untuk memastikan bila ia sudah cukup kenyang atau belum. Apalagi bila Anda menemukan bayi Anda gumoh saat sedang disusui. Cobalah untuk memberikan kesempatan bagi bayi Anda untuk bernapas setiap sekitar 10 tegukan. Lakukan hal ini khususnya di dua bulan pertama usianya hingga ia dapat mengatur kecepatan tegukan dan napasnya.
Bayi usia 7-11 bulan membutuhkan ragam makanan padat sebanyak 2-3 kali, ditambah dengan camilan, dan 4-5 porsi ASI setiap harinya. Tidak heran bila jumlah ASI yang ia minum menurun saat mereka sudah mendapatkan MPASI. Hingga ia mencapai usia 1 tahun, anak Anda dapat mulai mengonsumsi susu sapi dalam botol susu maupun gelas hisapnya. Pastikan, walapun susu sapi baik untuk anak Anda, hindari pemberian susu yang berlebihan yang dapat menurunkan selera makan anak dalam mengonsumsi makanan sehat. 475-710 ml sehari susu sapi cukup bagi anak Anda. Dan tentunya, Anda dapat melanjutkan pemberian ASI walaupun usia anak sudah di atas 1 tahun bila memang ia masi menginginkannya. Walaupun anak Anda akan mendapatkan sebagian besar nutrisinya melalui makanan padat, ASI masih merupakan sumber kalori, imun tubuh, vitamin, dan enzim yang baik bagi anak.
Sumber Artikel : https://www.kalcare.co.id/id-ID/Article/HealthNews/jumlah-kebutuhan-ASI-bayi
1 Komentar untuk "Jumlah Kebutuhan Asi Bayi"
Menyusui bayi yang baru lahir adalah kebahagiaan besar yang sekaligus bisa menjadi tantangan tersendiri bagi setiap ibu baru. Agar Bunda tidak merasa cemas dan dapat menyesuaikan kebutuhan ASI si kecil, Bunda perlu mengetahui seberapa besar kebutuhan ASI bayi baru lahir. Kebutuhan asi untuk bayi akan berkurang seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan. Bayi dibawah usia 6 bulan memang membutuhkan asi yang banyak, sedangkan untuk usia diatas 6 bulan kebutuhannya akan menjadi berkurang dikarenakan sang bayi sudah diberikan makan.