7 Mitos Salah Tentang Battery Smartphone

7 Mitos Salah Tentang Battery Smartphone
Dari dulu ketika era ponsel sampai sekarang zaman perangkat mobile pintar seperti smartphone, phablet atau juga tablet, banyak sekali mitos-mitos terkait pengisian baterai.
Sebagian besar baterai yang digunakan dalam smartphone saat ini adalah Lithium-Ion. Dan menurut pakar, baterai jenis tersebut mampu bertahan setidaknya 3 sampai 5 tahun, apabila perawatannya benar.
Walaupun ada di antara mitos-mitos itu yang masuk akan dan boleh dikatakan benar, namun ada pula beberapa yang hanya berdiri sebagai mitos dan tidak dapat dibenarkan larangannya.

7 Mitos Salah Tentang Battery Smartphone

Berikut adalah kebenaran di balik mitos baterai perangkat mobile.

1. Charger tiruan merusak baterai
Mitos: 
Menggunakan charger tiruan dari perusahaan lain dapat merusak baterai.

Fakta: 
Memang ada kalanya charger tiruan mengakibatkan baterai atau bahkan perangkat mobile menjadi rusak karena terjadinya arus pendek yang disebabkan perangkat pengisi baterai tersebut.
Namun sekarang ini, banyak sekali perusahaan yang telah memproduksi charger yang kompatibel dengan suatu perangkat dan dapat bekerja dengan baik. Jadi pemukulrataan bahwa charger yang berasal dari perusahaan lain itu selalu jelek adalah tidak seratus persen benar.

2. Dilarang menggunakan smartphone ketika sedang di-charge
Mitos:
Dilarang menggunakan perangkat mobile jenis apapun ketika sedang dalam proses pengisian baterai.

Fakta: 
Mitos seperti ini sangat sering terdengar di masyarakat. Ada orang-orang yang percaya bahwa perangkat mobile akan cepat rusak bahkan dapat meledak apabila digunakan ketika sedang di-charge.
Menurut penelitian, perangkat mobile sudah dirancang sedemikian rupa termasuk sirkuit untuk pengisian energinya. Jadi walaupun digunakan dalam keadaan di-charge, maka tidak akan menimbulkan suatu hal yang sangat parah.

3. Mengisi ulang semalaman dapat merusak baterai
Mitos: 
Risiko mengisi baterai perangkat mobile semalaman adalah cepat ausnya baterai tersebut.

Fakta:
Sekarang ini, perangkat-perangkat mobile yang dijual bebas di pasaran sudah didesain dan dirancang sedemikian rupa. Khususnya dalam urusan baterai, para vendor telah membuat perangkat dapat berhenti menerima daya listrik secara otomatis ketika baterai sudah penuh.

4. Dilarang mengisi baterai ketika masih memiliki daya
Mitos: 
Menurut mitos yang beredar, jika Anda melakukan pengisian baterai smartphone atau laptop dalam kondisi masih memiliki daya, maka kemampuan baterai Anda akan menurun dan tidak tahan lama.

Fakta:
Dari sebuah penelitian, mengatakan bahwa mitos tersebut 'kemungkinan' ada benarnya apabila baterai yang digunakan adalah berbahan nikel-kadnium dan nikel-metal hidrida. Namun hal tersebut tidak akan berlaku pada baterai dengan bahan lithium seperti saat ini.
Baterai pada saat ini telah didominasi oleh bahan lithium, sehingga akan sangat kecil bagi Anda menemukan baterai smartphone dengan bahan nikel.

5. Menggunakan wallpaper bergerak menguras tenaga baterai
Mitos:
Ada mitos beredar di masyarakat yang katakan bahwa dengan menggunakan wallpaper gerak atau yang selalu aktif dan berubah-ubah sebagai tampilan dasar di smartphone atau perangkat mobile, dapat memperlambat proses charging.

Fakta:
Menurut banyak pakar teknologi, seperti dituliskan dalam Myths.answer.com, wallpaper gerak atau live wallpaper hanya menggunakan 2 persen dari total seluruh baterai yang dipakai sebuah perangkat mobile.

6. Wajib mematikan W-Fi, GPS dan Bluetooth ketika sedang proses charging
Mitos:
Ada saran yang katakan bahwa agar proses pengisian baterai dapat berjalan lebih cepat maka diwajibkan untuk mematikan beberapa fitur seperti Wi-Fi, GPS dan Bluetooth.

Fakta:
Dengan mematikan Wi-Fi, GPS dan Bluetooth, ternyata tidak mengubah waktu proses charging atau pengisian baterai karena yang menjadikan proses tersebut lama adalah beberapa aplikasi yang masih aktif dan 'tenggelam' di bawah background.

7. Baterai baru harus dicharge selama 8 jam
Mitos:
Jika Anda membeli ponsel baru, disarankan untuk mengisi ulang baterainya selama 8 jam dalam keadaan mati sebelum digunakan.

Fakta:
Memang di waktu dulu, mitos tersebut dapat dibenarkan karena baterai yang digunakan pada ponsel atau perangkat mobile lama masih menggunakan niCad.

Namun sekarang ini, hampir mayoritas perangkat mobile sudah beralih menggunakan Lithium-Ion untuk baterainya dan jenis ini tidak berpengaruh apakah harus dicharge selama 8 jam atau langsung digunakan.
Sumber Artikel : http://www.merdeka.com/teknologi/7-mitos-salah-tentang-baterai-smartphone-mitosfakta.html
0 Komentar untuk "7 Mitos Salah Tentang Battery Smartphone"

Back To Top